Kamis, 30 Agustus 2007

Efektivitas Penggunaan Iklan Pada Media Internet

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN IKLAN PADA MEDIA INTERNET

Perkembangan Komputer dan Teknologi

Pada jaman dahulu komputer hanya digunakan sebagai pengganti mesin ketik tetapi saat ini komputer lebih dari sekedar mesin ketik elektronik. Perkembangan computer dan teknologi komunikasi yang sedemikian pesat telah membuka babak baru dalam peradaban manusia. Suatu era dimana data dan informasi dapat dengan mudah diperoleh dan dipertukarkan dan pada gilirannya memacu lebih cepat perkembangan komunikasi dan teknologi. Perpaduan perangkat keras dan lunak yang mampu menghitung dan berkomunikasi telah nyata memudahkan hidup manusia sekaligus menyingkap tantangan-tantangan baru yangharus dihadapi.

Sejalan dengan itu muncul kata-kata baru yang beredar di Indonesia seperti world wide web, internet, cyber space, electronic e-mail, electronic commerce (e-commerce), dan e-business.. Lebih dari 50.000 perusahaan membuka toko semu menggunakan World Wide Web (WWW). Akibat dari sumber daya yang terbatas seperti lebarnya bandwidth yang membatasi kecepatan akses dan daya tampung dari server yang membatasi isi dan tampilan dari situs web, maka diperlukan efisiensi penggunaan sumber daya tersebut. Keunikan atau kekhususan suatu situs akan memberikan akses yang lebih baik dan ini berarti memfokuskan pasar kepada suatu segmen tertentu.

Paparan berikut ini akan menguraikan peluang dan tantangan terhadap e-commerce dari aspek pemasaran terutama tentang seberapa jauh efektivitas penggunaan media ini.

Internet

Internet telah menimbulkan perubahan drastis bagi dunia computer dan komunikasi dewasa ini. Penemuan telegraf, telepon, radio, dan komputer merupakan serangkaian tahapan perkembangan bidang komunikasi yang pada akhirnya dapat terintegrasi ke dalam sebuah jaringan internet. Berikut ini disajikan beberapa definisi internet mulai dari yang paling sederhana sampai pada pengertian yang lebih luas.

Ø Menurut Webopaedia, internet adalah suatu jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer.

Ø Menurut Berners Lee, internet adalah suatu jaringan dari beberapa jaringan.

Ø Menurut Ned Snell, internet adalah sebuah koridor bagi berbagai jenis sumber daya yang ada padanya dan setiapsumber daya tersebut diakses melalui peranti yang berbeda-beda.

Ø Menurut Internet Society (ISOC), internet didefinisikan sebagai kemampuan penyampaian informasi global yang cepat, mekanisme penyebaran informasi, dan media kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis.

Ø Menurut Federal Networking Council (FNC), internet merupakan sistem informasi global yang secara logis dihubungkan dengan alamat yang unik secara global yang didasarkan pada Internet Protocol (IP) yang dapat mendukung komunikasi dengan menggunakan standard Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) atau IP lain yang kompatibel dan memudahkan publik dan individu dalam melakukan akses komunikasi tingkat tinggi serta berkaitan dengan infrastruktur.

Ø Menurut Martin Wainright, internet adalah suatu jaringan dari berbagai jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP dengan pintu gerbang koneksi ke banyak jaringan yang tidak menggunakan protokol TCP/IP.

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan (inter-network) ialah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Sedangkan Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran (decentralization) informasi dan data secara ekstrim.

E-commerce

Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.

Pengertian e-commerce dalam hal ini merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce merupakan transaksi dagang secara elektronik antara beberapa pihak biasanya dilakukan antar komputer akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses yang ada dalam e-commerce adalah sebagai berikut :

1. Presentasi electronis (pembuatan web site) untuk produk dan layanan.

2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

3. Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).

4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui e-commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.

2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, perangko, dan sebagainya.

3. Mengurangi keterlambatan dengan mengunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.

4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

Dengan kemajuan komputer dan teknologi komunikasi, penjual atau pemasar dimungkinkan untuk saling berinteraksi satu sama lain melalui media komputer atau televisi dengan calon pembeli tanpa memperdulikan lokasi masing-masing pihak, di dalam atau di luar jam kantor. Pasar yang terbentuk dengan demikian memiliki karakter yang berbeda dibanding dengan selama ini yang kita kenal sebagai pasar maya atau market space. Karena tidak adanya tatap muka maka untuk meningkatkan kredibilitas pihak yang saling berinteraksi biasanya ada pihak ketiga yang berperan sebagai penjamin.

Disamping itu pula ada istilah e-business yang berbeda dengan e-commerce. E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).

Pemanfaatan Internet dan E-commerce

Saat ini pengguna internet terbesar adalah Amerika Serikat yang didukung oleh sistem yang bebas biaya koneksi telepon lokal disusul oleh Jerman, Inggris, dan Perancis. Statistik jumlah komputer maupun jumlah orang yang memiliki akses ke internet di Indonesia sebenarnya belum diperoleh. Namun Indonesia membutuhkan sedikitnya 25 juta unit komputer guna meningkatkan penetrasi Internet yang hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai 20 juta pengguna.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sylvia W. Sumarlin mengatakan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia relatif stabil yaitu 25% per tahun, namun cenderung berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk. "Rendahnya penetrasi internet di Indonesia bukan semata-mata karena harga bandwidth yang mahal, melainkan karena masih terbatasnya jumlah komputer," ujarnya. Penurunan harga bandwidth tidak serta merta meningkatkan jumlah pengguna Internet secara signifikan, namun hanya terdapat pada peningkatan lama akses setiap pengguna saja. Bandwidth itu sendiri artinya besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Lebar pita atau kapasitas saluran informasi. Kemampuan maksimum dari suatu alat untuk menyalurkan informasi dalam satuan waktu detik. Internet World Stats (IWS) dalam situsnya menyebutkan pada 2000 pengguna Internet di Indonesia masih 2 juta orang. Jumlah itu meningkat tajam selama kurun waktu enam tahun menjadi 18 juta pengguna dengan penetrasi 8,1%. Indonesia berada di jajaran tengah bersama tiga negara, Brunei Darussalam, Thailand, dan Filipina yang memiliki tingkat penetrasi tak terpaut jauh, masing-masing 14,2%, 12,7% dan 9,1%. Namun, penetrasi di Indonesia masih jauh di bawah Singapura dan Malaysia.

Sampai saat ini perusahaan-perusahaan masih belum mampu memahami tentang kemampuan e-commerce dalam membantu bisnis mereka. Hal ini disebabkan karena lemahnya infrastuktur telekomunikasi dan pengetahuan serta keterampilan memanfaatkan teknologi baru.

Pemanfaatan Internet Untuk Iklan

Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadidan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.iklanmerupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan baik untuk membangun preferensi maupun untuk pendidikan.

Iklan di jaringan internet saat ini sebenernya lebih banyak dimanfaatkan oleh mereka yang terjun ke bisnis terkait seperti Microsoft, IBM, Excite, dan Yahoo. Saat ini jaringan internet di Amerika Serikat mencapai 1% dari total pengeluaran iklan media, dimana jumlah ini masih tergolong kecil. Pada dasarnya ada 2 jenis situs (site) yaitu : mesin pelacak (search engine) dan lokasi tujuan (destination). Mesin pelacak adalah situs yang dikunjungi para cybernetter untuk mencari situs lain yang menjadi tujuan akhir. Kedua jenis situs ini dapat dijadikan media untuk beriklan namun ada sedikit perbedaan dilihat dari kualitas pemirsanya. Iklan yang ditempatkan di mesin pelacak biasanya lebih banyak dilihat para cybernetter dibandingkan dengan iklan yang ditempatkan di lokasi tujuan. Namun dari sisi kualitas pemirsanya iklan yang ditempatkan di lokasi tujuan relatif lebih selektif sehingga CPM (cost per thounsand audience) relatif lebih tinggi. CPM adalah indikator yang terbiasa dipakai pemasangan iklan dibeberapa media atau situs selama waktu tertentu. CPM dijaringan internet saat ini relatif lebih mahal dibanding media cetak namun lebih murah dari media televisi.

Sebagai pembanding, biaya iklan pada detik.com yang pernah dikunjungi sebanyak 536.000 hit per hari adalah Rp. 5-13 juta per bulan. Bila dihitung analoginya dengan CPM maka biayanya berkisar antara Rp. 186,- dan Rp. 621,- per 1.000 hit. Apabila asumsi biaya iklan di harian Kompas misalnya adalah Rp. 22.000 per baris/hari. Maka biaya iklan di media cetak itu adalah sekitar Rp. 55 per baris per 1.00 orang pembaca. Pemasangan iklan lebih dari 11 baris cenderung lebih murah di internet. Namun bila satu harian dibaca bersama oleh 2 orang atau lebih maka memasang iklan di media cetak itu masih lebih murah.

Selain di situs mesin pelacak dan situs tujuan, iklan dalam jaringan internet dapat pula berbentuk halaman pembuka (start page) atau personalised home page. Iklan ini akan selalu muncul pada saat para cybernetter memulai sesi internet di layar komputernya. Iklan ini akan banyak dilihat apabila dikaitkan dengan program yang populer seperti hasil pertandingan olah raga atau ramalan cuaca.

Jenis iklan yang dapat ditayangkan di jaringan internet makin beragam diperkirakan jumlah anggaran iklan di cyberspace ini masih kurang dari 1% dari total belanja iklan di media di Indonesia. Beberapa hal yang menjadi penyebab adalah adanya keraguan terhadap efektiveitas iklan melalui media internet, belum banyaknya pebisnis yang mengerti manfaat internet dalam bisnis selain komunikasi dan belum banyaknya biro iklan yang memanfaatkan internet sebagai media alternatif beriklan. Saat ini internet masih dianggap komplemen dan belum bisa dianggap pengganti media iklan konvensional yang selama ini kita kenal.

Jenis Produk dan Efektivitas Iklan

Menilai efektivitas media internet sebagai media beriklan dapat dilakukan dengan menilai bagaimana dampak iklan di internet terhadap setiap tahap dalam proses adopsi suatu produk baru. Proses adopsi ini merupakan tahap yang dilalui konsumen sebelum menggunakan produk yaitu dengan :

1. Knowledge atau membangun awareness.

2. Persuasi.

3. Keputusan membeli.

4. Pembelian dan konsumsi.

5. Konfirmasi (setelah terjadinya konsumsi).

Pada tahap pertama yaitu membangun pengetahuan atau mengedukasi konsumen tahap yang berperanpenting adalah :

1. Kepribadian

2. Kondisi sosial ekonomi.

3. Kebiasaan dlam memperoleh informasi.

Dari ketiga faktor diatas, tampaknya faktor kondisi sosial ekonomi lebih berperan. Seseorang yang sudah terbiasa memperoleh informasi dengan media internet kemungkinan besar adalah orang yang berasal dari kalangan menengah keatas. Dengan demikian, internet hanya dapat dimanfaatkan untuk membangun awareness pada kalangan yang sangat terbatas yaitu mereka yang berpenghasilan cukup untuk mengakses internet dan mereka yang memang maniak internet tetapi juga didukung oleh daya beli yang memadai. Mungkia ada yang memiliki kebiasaan memperoleh informasi terbaru terus menerus namun tidak berarti sedang mencari atau ingin membeli suatu produk atau jasa, atau hanya peduli untuk tidak ketinggalan dalam meng-up date pengetahuan. Individu seperti ini dapat dimanfaatkan dengan membentuknya menjadi opinion leader yang membantu pemasar dalam menyebar luaskan informasi produk atau jasa melalui word of mouth communication.

Pada tahap kedua yaitu persuasi, faktor-faktor yang berperan penting adalah :

1. Seberapa jauh produk yang ditawarkan memiliki keunggulan komparatif dibanding dengan produk yang telah lebih dahulu diketahui oleh konsumen.

2. Seberapa jauh produk yang ditawarkan cocok dan sesuai atau mewakili nilai-nilai yang dianut konsumen.

3. Seberapa mungkin produk itu dicoba atau dicicipi atau dikonsumsi dalam jumlah kecil. Semakin mungkin dicoba, misalnya dengan pemberian sampel semakin berani konsumen mencba produk tersebut.

4. Seberapa komloeks barang yang ditawarkan sehingga memerlukan ilistrasi/gambar atau demo untuk menjelaskan kepada konsumen.

5. Seberapa besar konsumen diberi kesempatan untuk mengamati dan memperhatikan dengan seksama produk yang ditawarkan.

Penjualan program permainan (game software) akan semakin efektive apabila para cybernetter diberi sedikit preview atau demo interaktif untuk mencoba produk keluaran terbarunya. Dalam hal ini tentu media internet terlihat memiliki kelebihan.

Produk yang relatif kompleks untuk dijelaskan atau diilustrasikan kepada calon konsumen tentu lebih mudah dipromosikan melalui personal selling atau promosi penjualan dalam bentuk pameran atau demo. Sebagai calon produk yang ditawarkan untuk konsumen bisnis yang membutuhkan tingkat kustomisasi yang tinggi, atau produk jasa yang hanya bisa dinilai melalui pengalaman mengkonsumsi. Jenis produk seperti ini tentu kurang cocok dengan cara mengiklankan di internet.

Apabila dalam membangun persuasi konsumen diberikan kesempatan untuk mengamati dan memperhatikan dengan seksama produk yang ditawarkan maka hal ini akan menjadi kelemahan terkai dengan penggunaan internet sebgaai media iklan. Hal ini disebabkan umumnya konsumen di Indonesia harus memperhatikan betul barang yang akan dibelinya untuk menghindari situasi membeli kucing dalam karung. Terlebih lagi bila produk yang dibeli itu relatif mahal harganya. Pembeli tentu lebih suka mengamati produk yang akan dibelinya dari jarak dekat bukan melalui interaksi maya (virtual). Untuk produk yang harganya murah tentu saja konsumen dapat dengan langsung melihat produknya dengan cara datang ke toko.

Tahap implementasi dan keputusan pada umunya dilakukan sendiri oleh konsumen tanpa banyak bisa dipengaruhi oleh iklan di internet. Berbeda dengan di dunia nyata, pemasar masih bisa mempengaruhi keputusan konsumen misalnya dengan iklan atau hadiah langsung.

Pengaruh iklan di media internet maupun media nyata pada tahap konfimasi sebenarnya sama baiknya. Konsumen bisa dipengaruhi opininya baik dengan menelepon tidak lama setelah terjadi konsumsi (dalam upaya menunjukan perhatian), mengirimi surat, kupon diskon, dan lain sebagainya baik melalui electronik mail maupun surat atau via kurir.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Iklan di Internet

Berikut disampaikan aspek-aspek yang menyebabkan penggunaan internet lebih favorable dan yang unfavorable. Kelebihan penggunaan internet :

1. Pemangkasan biaya perantara pasar karena pembeli dapat langsung dengan pihak produsen dalam pembelian barang.

2. Peningkatan efektivitas iklan karena hanya calon pembeli yang bemar-benar berminat saja yang akan membolak-balik halaman iklan di internet.

3. Biaya pemasangan yang masih relatif murah dibandingkan dengan pemasangan iklan di media televisi. Tetapi belum adanya undang-undang teknologi yang dapat membatasi pertukaran data internet demi menjaga hak cipta.

4. Jangkauan yang relatif luas bahkan sampai ke manca negara.

5. Informasi tambahan dan perbaikan informasi dapat segera dilakukan.

Kelemahan penggunaan iklan melalui internet :

1. Konsumen masih ragu dalam pemesanan barang melalui internet karena faktor kekhawatiran dan keamanan dalam mengirimkan nomor kartu kredit untuk pembayaran. Oleh karena itu perusahaan e-commerce harus menjamin keamanan nomor kartu kredit.

2. Untuk beberapa jenis produk, konsumen merasakan adanya kekhawatiran apakah barang yang terlihat di layar monitor betul-betul persis seperti yang diinginkan, karena pembeli tidak memiliki kesempatan untuk memperhatikan dengan seksama jenis dan kualitas barang yang akan dipesan.

3. Kesulitan akses e-commerce. Tidak semua orang memiliki akses ke internet dan tidak semua orang memiliki cukup waktu untuk membolak-balik halaman internet.

4. Bandwidth yang terbatas yang mengakibatkan lambatnya proses tukar menukar data dan informasi diantara para pelaku bisnis.

Peluang dan Tantangan

Meskipun ada kelemahan di satu sisi, kehadiran e-commerce dan internet pada umumnya telah membuka kesempatan kesempatan lahan baru seperti :

1. Majalah atau koran maya (cyber media).

2. Penyedia jasa koneksi ke internet atau Internet Service Provider (ISP).

3. Pengelola situs yang bisnisnya bisa berupa tempat untuk beriklan maupun berjualan informasi.

4. Warung internet sampai bisnis.

5. Bisnis pembuatan software

Perusahaan e-commerce dapat dengan sukses menjual beberapa jenis barang dan jasa, biasanya barang yang mempunyai nilai yang tinggi, barang-barang yang bersifat pribadi, atau barang-barang yang tidak dapat ditemukan di tempat yang terpencil. Barang-barang dan jasa yang berhubungan dengan sexadalah suatu hal yang rpibadi sehingga untuk dijual melalui e-commerce. Satu hal yang dapat ditebak hal ini menjadi segmen usaha yang paling menguntungkan dalam e-commerce.

Problem yang akan dihadapi berupa pemasaran atau produsen yang tidak kredibel yang ikut terjun ke dalam bisnis di pasar maya ini adalah :

1. Masalah keamanan pengiriman data yang bersifat rahasia dan pribadi seperti surat pribadi, nomor kartu kredit.

2. Belum adanya keyakinan atau kepercayaan perusahaan e-commerce.

3. Kebiasaan pelanggan dalam berbelanja, masyarakat masih sulit untuk meninggalkan berbagai kebiasaan ketika berbelanja, seperti tawar menawar, komunikasi. Hal ini tidak dapat dilakukan melalui e-commerce.

4. Ancaman dari pembuat virus dan hacker yang akan mempersulit perkembangan bisnis ini.

5. Beredar dengan bebasnya materi yang berbau pornografi.

6. Sulitnya melindungi hak cipta.

Kiat-kiat membangun bisnis di dunia maya :

1. Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu.

2. Membuat perencanaan investasi teknologi secara mendetail dan komprehensif.

3. Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang.

4. Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.

5. Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok barang, lembaga keuangan, dan lain sebagainya).

Kesimpulan dan Saran

Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari perdagangan online ini dapat diselesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global. Seperti yang telah diuraikan e-commerce bukanlah hal yang sempurna melainkan e-commerce mempunyai kelebihan dan kekurangan yang harus terus diperbaiki. E-commerce memerlukan teknologi yang terus maju. Bisnis melalui e-commerce adalah bisnis yang mempunyai prospek yang cerah. Bisnis e-commerce juga tidak lepas dari kaidah-kaidah bisnis yang berlaku. E-commerce juga masih memerlukan waktu agar dapat diterima secara luas oleh masyarakat. Masyarakat virtual akan mendapatkan kehebatan divisi marketing dan penjualan di perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk mengalahkan perusahaan besar yang merupakan sesuatu yang cukup sulit dimengerti didunia nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Courtland Bovee, Thill John, “Business Communication Today” : Prentice Hall, 1998

Martin E. Wainright, “Managing Information Technology What Managers Need To Know” : Prentice Hall International, 1999

Djoko Purwanto, ” Komunikasi Bisnis” : Erlangga, 2006

Philips Kottler, ”Managemen Pemasaran” : Prentice Hall Edisi 11, 2005

Jeremy Wright, ”Blog Marketing”, 2006

Budi Raharjo ”BeberapaPemikiran Tentang E-Commerce”, budi@insan.co.id, 2000

Internet Newsletter, KADIN Propinsi DKI Jakarta, Februari 2005

www.yahoo.com

www.google.com

www.topsiteslinks.com

www.bit.net.id/internet.html

www.indosite.com

www.mabisse.com

www.detik.com

www.sentralweb.com

www.total.or.id/info

www.builder.com/Business/Ecommerce20

www.simbanet.com

www.idc.com

www.cybercash.com

www.commerce.net

www.amazon.com

www.ebay.com

1 komentar:

yudho mengatakan...

Nice article and good reference, to add your reference please check nukman luthfie file. cheerss RED...